tag:blogger.com,1999:blog-7636689054516612832.post8781187284174713222..comments2023-11-05T03:00:38.928-08:00Comments on SERANGAN BALIK UNTUK INDONESIA.FAITHFREEDOM.ORG (serbuiff): SAYA TANTANG ANDA UNTUK MEMBUAT KITAB SUCI YANG MELEBIHI DARI AL QURAAN !!!SERANGAN BALIK UNTUK INDONESIA.FAITHFREEDOM.ORG ( serbuiff )http://www.blogger.com/profile/01491069715504218376noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-7636689054516612832.post-64102106733757912152008-03-28T07:42:00.000-07:002008-03-28T07:42:00.000-07:00"FITNA" broer GEERT WILDERS vs. "KEBENARAN" :Mengu..."FITNA" broer GEERT WILDERS vs. "KEBENARAN" :<BR/>Menguji Kualitas Minimal Berpikir Logis Seorang Pemimpin<BR/><BR/>Jika broer Geert Wilders menulis atau membuat film mengenai salah tafsir pengikut Quran terhadap ayat-ayatnya sehingga sebagian dari mereka menjadi intolerant, ini mungkin akan dimengerti oleh para pengikut, atau bahkan sangat dihargai oleh banyak orang dan barangkali dia bisa dapat Nobel perdamaian tahun ini. Tapi sayang, broer Geert adalah atheist yang salah menempatkan kesimpulan dalam mencari pembuktian penyebab intolerance dan ekstrimist.<BR/><BR/>Kata "Fitna" sebagai judul film broer Geert memiliki kandungan unsur negatif, terbalik dengan kata "Kebenaran" yang memiliki kandungan unsur positif. Kebenaran dalam pembuktiannya dilakukan melalui dua hal: Lewat lambang hitungan/angka (Matematika) untuk ilmu-ilmu sains dan lewat dialektika untuk pengetahuan-pengetahuan sosial. Pada sphere sosial, objek yang diteliti bersifat soft, tidak terasa secara fisik dan karenanya kesimpulan dicari lewat contoh dialog (dialektika) seperti: "Kurang baik itu bersifat negatif. Fitna itu kurang baik. Fitna bersifat negatif." Pada sphere sains, objek yang diteliti bersifat kasar, material, dirasa secara fisik dan karenanya kesimpulan dicari lewat fisik lambang/bilangan (Matematika) seperti: Air (materi) = 2 atom hidrogen diikat secara kovalen dengan 1 atom oksigen sehingga menjadi H2O. Titik tengah kedua sphere ini yaitu ilmu sains dan pengetahun sosial terdapat pada bidang ekonomi dimana untuk mencari kesimpulannya selain digunakan hitungan matematika juga dikombinasikan dengan unsur soft (psikologi konsumen/market).<BR/><BR/>Pada sphere sains, kesimpulan yang benar hampir dapat dipastikan untuk diperoleh, sementara pada sphere sosial, kesimpulan yang benar hampir dapat dipastikan akan memiliki flaw atau celah di dalamnya. Seperti pada contoh dialektika Fitna di atas, terdapat celah atau flaw di dalamnya. Untuk membuktikannya, kita bisa bertanya: "Apa dasar orang menyebut sesuatu itu 'kurang baik' bila untuk orang atau masyarakat X sesuatu itu justru dianggap baik?". Kemudian, kita juga bisa bertanya: "Bila fitna itu kurang baik, bagaimana dengan taktik menyebarkan fitnah pada musuh? Apakah bukannya justru akan bersifat baik bagi lawan yang berperang sehinga pada lawan tersebut taktik fitna akan bersifat positif?" Inilah celah dan flaw pengetahuan sosial, ...kesimpulan adalah nisbi. Karenanya, para ahli sepakat bahwa pada dialektika harus diberi syarat rigid: Premis haruslah benar, jıka tidak maka kesimpulan yang diperoleh tidak akan benar. Pada contoh sphere sains, celah atau flaw sangatlah sulit dicari. Celah yang ada hanya terdapat pada cara mencapai kesimpulan. Contoh: 2 + 2 = 4, yang bisa juga diperoleh dengan 1 + 3. Pada contoh Air di atas, tidak terdapat celah atau flaw di dalamnya sehingga diperoleh kebenaran mutlak.<BR/><BR/>Broer Geert tampaknya masuk celah atau flaw di atas. Terlepas broer Geert adalah mungkin tidak suka berpikir logis tetapi hanya pintar politik dan pidato, tapi cara mengambil kesimpulannya yang salah membuktikan bahwa dia kurang kualitas dalam mengambil kesimpulan. Dialog yang dibuat broer Geert adalah: "Tindakan pembalasan lewat kekerasan dari sebagian kelompok pengikut Quran adalah ajaran ekstrimis dan intolerant. Quran di dalamnya ada yang berisi perintah untuk mengambil tindakan pembalasan terhadap lawan lewat kekerasan kepada pengikutnya. Dengan demikian, Quran berisi ajaran ekstrimis dan intolerant." Broer Geert mungkin tidak tahu kalau tindakan membalas adalah universal sifatnya. Apalagi fitna yang dimulai oleh lawan kelompok pengikut Quran jauh lebih berbahaya. Juga, perintah membalas lewat kekerasan juga hanya disuruh kepada yang benar-benar lawan (orang yang sudah tua, wanita dan anak-anak dilarang dalam Quran), bahkan mahluk hidup lainnya seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan milik lawan juga dilarang atau sejauh mungkin untuk tidak ikut dimusnahkan dalam perang membalas.<BR/><BR/>Titik sentral pesan broer Geert adalah Qurannya sendiri yang dianggap mengajarkan ekstrimisme dan intoleransi dan karenanya harus dilarang di Belanda. Secara tak langsung, broer Geert mengatakan kalau pencipta Quran adalah penganjur ekstrimisme dan intolerant. Sungguh, kata Tuhan: "And your God is one God: there is no god but He, most Gracious, most Merciful." (Quran 2:163). Broer Geert, si Pencıpta Quran itu Maha Pemurah, Maha Pemaaf dan Maha Bijaksana. Sifat ekstrimisme dan intoleransi itu atribut manusia, bukan Tuhan. Apa-apa yang diperintakan Tuhan dalam Quran adalah benar sesuai perhitungan Tuhan. Broer, perhitungan Tuhan adalah super matematika dan matematıka adalah pembuktian paling benar di dunia ini. Mana mungkin Tuhan berkata salah broer? Jika saja pada ayat tertentu Tuhan tidak menyuruh membalas, tentunya struktur perhitungan 19 dalam Quran akan berubah dan tidak klop karena gematrical valuenya jadi kacau dan tidak klop dengan angka 19. Broer Geert, Quran juga banyak berisi pengulangan perintah Tuhan kepada kaum-kaum sebelumnya (Nasrani dan Yahudi). Bukankah di Yahudi dan Nasrani juga ada kelompok ekstrimis dan intolerant? Masing-masing penganut punya broer.<BR/><BR/>Tak perlu memaksa broer Geert untuk percaya Tuhan karena ybs adalah atheist. Yang penting adalah keyakinan dan pembuktian broer Geert bahwa matematika adalah benar. Bila matematika benar, tentunya si pembuat matematika adalah pemilik kebenaran. Siapa pemiliknya bisa diuji satu per satu pengarang buku atau kitab matematika. Dan buku atau kitab salah satunya adalah Quran. Pembuktian kebenaran Quran berisi pembuktian kebenaran super matematika si pencipta. Satu contoh untuk broer Geert, bagaimana Tuhan semenjak 1500 tahun lalu dalam Quran memberi tahu secara matematika kepada manusia bahwa proporsi laut dan tanah di bumi itu adalah 71.11111111% berbanding 28.88888888% lewat pengulangan beberapa kata pokok dalam bumi: Shahr (bulan), Eyyam (hari dalam bulan), Yaom (hari dalam tahun), Bahr (laut) dan Ber (tanah).<BR/><BR/>Kata Arti Ulangan dalam Quran<BR/>Shahr Month 12<BR/>Eyyam Days 30<BR/>Yaom Day 365<BR/>Bahr Sea 32<BR/>Ber Land 13<BR/><BR/>Jumlah pengulangan yang terdapat dalam Quran untuk kata-kata 'laut' dan 'tanah' sesuai dengan proporsi atau persentase laut dan tanah di bumi yaitu 32/45 X 100% = 71.11111111%, 13/45 X 100% = 28.88888888%. Ini bukanlah kebetulan sebab beragam kebenaran matematika unsur alam lainnya sebagai bukti lain dalam matematika Quran membuktikan kekuatan logika dan matematika Tuhan. Ini adalah salah satu contoh kekuatan matematika Tuhan dan terlalu banyak untuk dirinci satu per satu perhitungan kebenaran super matematika Tuhan dalam Quran disini. Seperti menantang cara membuktikan kebenaran kepada manusia, dalam Quran Tuhan menantang manusia untuk mencoba jika bisa membuat perhitungan matematika dalam bentuk kitab seperti Quran. Kalaupun manusia bisa mengklop angka primer 19 atau angka primer lainnya dalam satu keseluruhan kalimat, tapi berapa banyak kalimat yang bisa kita buat menjadi klop angka matematika? Begitu banyak celah dan flaws angka yang akan muncul bila kita mencoba membuat.<BR/><BR/>Sebagai penutup, mencapai kesimpulan apa dibalik alasan Geert Wilders dengan proyek film "Fitna"-nya dapat dibuat disini melalui dialektika dengan susunan 4 premis dengan keyakinan dan pembuktian flawless yang kuat bahwa matematika adalah kebenaran:<BR/>Quran adalah kebenaran (matematika);<BR/>Manusia yang tidak mengakui kebenaran (matematika) adalah ekstrimist dan intolerant terhadap kebenaran;<BR/>Broer Geert adalah manusia yang tidak mengakui kebenaran (matematika) Quran;<BR/>Broer Geert adalah ekstrimist dan intolerant terhadap kebenaran.<BR/><BR/>Sungguh suatu kebodohan besar bagi pengikut Party for Freedom di Belanda yang memilih broer Geert Wilders sebagai ketua partai mereka bila broer Geert Wilders sendiri adalah manusia yang ekstrimist dan intolerant terhadap kebenaran. Orang bisa saja tidak cerdas atau kurang dalam matematika, tapi kualitas minimal dalam berpikir secara benar atau logis sungguh dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin. Unfortunately, ... kualitas minimal ini tidak dimiliki oleh broer Geert Wilders.Anonymousnoreply@blogger.com